Peran sebagai peneliti masih sering terlupakan dan terabaikan di kalangan perawat, walau sebenarnya peran ini menjadi aktivitas yang tidak terpisahkan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Hal ini terjadi karena perawat masih belum mempunyai kemampuan yang memadai dalam penelitian, khususnya pemahaman tentang lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan dan penerapan metodologi penelitian keperawatan yang sesuai. Buku Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3 ini cukup berbeda dengan edisi sebelumnya karena dilengkapi dengan banyaknya teori yang dapat sangat membantu pembaca dalam menegakkan hipotesis penelitian. Penulis berharap kehadiran buku ini mampu mendorong para teman-teman sejawat untuk bersama-sama belajar tentang metodologi penelitian ilmu keperawatan dan menyosialisasikan kepada profesi kesehatan lain maupun para pemerhati tentang keperawatan khususnya tentang kaidah ilmu: ontologi dan epistemologi ilmu keperawatan. Sekiranya akan didapat suatu pengakuan profesional bahwa ?Nursing is as a science in which separated with medical science
Buku ini merupakan panduan dari beberapa praktikum-praktikum keperawatan diantaranya : Praktikum Pemeriksaan Fisik Praktikum Perawatan Payudara pada Ibu Hamil, Praktikum Pertolongan Asuhan Persalinan Normal (Apn) pada Ibu Intrapartal, Praktikum Inisiasi Menyusui Dini, Praktikum Pemeriksaan Fisik Bayi Baru Lahir, Praktikum Memandikan Bayi dan Merawat Tali Pusat, Praktikum Pemeriksaan Fisik Ibu Postpartum dengan Persalinan Normal, Praktikum Perawatan Vulva Hygiene, Praktikum Perawatan Payudara pada Ibu Postpartum, Praktikum Pijat Refleks Oksitosin, dan Praktikum Teknik Menyusui Bayi yang Benar. Pemeriksaan fisik pada kehamilan dilakukan melalui pemeriksaan pandang (inspeksi), pemeriksaan raba (palpasi), periksa dengar (auskultasi) dan periksa ketuk (perkusi). Pemeriksaan dilakukan dari ujung rambut sampai ke ujung kaki, yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara sistematis atau berurutan. Menurut Departemen Kesehatan RI (2002), kunjungan ibu hamil adalah kontak antara ibu hamil dengan petugas kesehatan yang memberikan pelayanan antenatal standar untuk mendapatkan pemeriksaan kehamilan. Istilah kunjungan di sini dapat diartikan ibu hamil yang datang ke fasilitas pelayanan kesehatan atau sebaliknya petugas kesehatan yang mengunjungi ibu hamil di rumahnya atau posyandu. Melakukan perawatan payudara pada ibu hamil untuk persiapan laktasi. Perawatan ini mulai dilakukan setelah kehamilan memasuki trimester III yaitu pada usia kehamilan 7 bulan ke atas. Perawatan payudara pada masa kehamilan tidak diperkenankan sebagai upaya memperlancar pengeluaran ASI, tetapi…