"Selamat Datang di Perpustakaan STIKes Panti Rapih Yogyakarta" Peran Pustakawan STIKes Panti Rapih dalam Memanfaatkan Alat Peraga Sederhana sebagai Bagian Dalam Pengabdian Masyarakat – Perpustakaan STIKES PANTI RAPIH Yogyakarta

Peran Pustakawan STIKes Panti Rapih dalam Memanfaatkan Alat Peraga Sederhana sebagai Bagian Dalam Pengabdian Masyarakat

2 September 2020

I.  Latar Belakang

Perpustakaan sebagai sumber informasi sudah selayakanya mengikuti perkembangan informasi. Perkembangan informasi perpustakaan tidak mungkin lepas dari perkembangan teknologi informasi. Sejatinya pustakawan sebagai sebuah profesi harus mampu dan bisa mengikuti perkembangan teknologi, supaya pustakawan dapat memberikan layanan yang maksimal yaitu layanan prima kepada pengguna. Layanan yang prima menjadi ciri khas yang perlu di pertahankan di perpustakaan. Untuk dapat memberikan layanan yang prima dibutuhkan pustakawan yang aktif, aktif dalam organisasi profesi maupun organisasi-organisasi yang lain. Peran pustakawan tidak hanya memberikan layanan kepada pengunjung yang datang ke  perpustakaan saja tapi pustakawan juga mempunyai peran untuk bisa mengembangkan diri di masyarakat.

Teknologi informasi yang berkembang dengan pesat juga dirasakan dampaknya pada masyarakat. Masyarakat dimudahkan dalam mencari informasi  secara cepat  dengan gadget. Pola masyarakat yang beragam membuat tantangan tersendiri bagi pustakawan untuk membaur dan bersosialisasi dengan masyarakat. Pustakawan diharapkan untuk bisa memasyarakatkan perpustakaan. Sebagai bagian dari Tri Dharma Perguruan Tingi yaitu pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat perpustakaan mempunyai kewajiban untuk mempromosikan layanannya kepada pemustaka. Salah satu kegiatan yang dapat dilakukan oleh pustakawan adalah kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini dimaksudkan supaya masyarakat dapat selektif dalam mendapatkan informasi. Dapat mengolah informasi yang baik.

II.  Prestasi Kreatif/Unggulan

Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan unit pelaksana teknis (UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain, turut melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dengan cara menghinpun, mengolah, merawat, serta melayangkan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya. STIKes Panti Rapih sebagai salah satu perpustakaan perguruan tinggi harus  bisa mewujudkan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pengabdian kepada masyakakat sebagai bentuk untuk mempromosikan perpustakaan. Kegiatan sederhana dapat dilakukan pustakawan untuk bisa melakukan kegiatan kepada masyarakat terutama masyarakat dilingkungan STIKes Panti Rapih.

Pustakawan dapat bekerjasama dengan mahasiswa yang sudah mengambil mata kuliah promosi kesehatan. Hasil alat peraga dari  promosi kesehatan tersebut dapat dimanfaatkan oleh pustkawan untuk memasyarakatkan perpustakaan.

III. Pembahasan

Pustakawan adalah seorang yang melaksanakan kegiatan perpustakaan dengan jalan memberikan pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan tugas lembaga induknya berdasarkan ilmu pengetahuan, dokumentasi dan informasi yang dimilikinya melalui pendidikan (Rachman, 2006: 45).  Sebagai pustakawan tingkat terampil yang mempunyai tugas pokok meliputi: ( Rachman, 2006: 51)

  1. Pengorganisasian dan pendayagunaan koleksi bahan pustaka/sumber informasi, kegiatannya:
  2. Pengembangan koleksi
  3. Pengolahan bahan pustaka/koleksi
  4. Penyimpanan dan melestarikan bahan pustaka
  5. Pelayanan informasi
  6. Pemasyarakatan perpustakaan, dokumentasi dan informasi, kegiatannya:
  7. Penyuluhan
  8. Publisitas
  9. Pameran

Bagian dalam kegiatan pustakawan yaitu penyuluhan menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang akan di lakukan oleh pustakawan STIKes Panti Rapih.

Bentuk pengabdian kepada masyarakat yang akan dilakukan adalah penyuluhan tentang kesehatan dengan menggunakan alat peraga sederhana.  Alat peraga akan sangat membantu di dalam melakukan penyuluhan agar pesan-pesan kesehatan dapat disampaikan lebih jelas, dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dengan jelas dan tepat pula. Alat peraga disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia diterima atau ditangkap melalui panca indra. Alat peraga sebagai pengganti objek-objek yang nyata sehingga dapat memberikan pengalaman yang tidak langsung bagi sasaran. Contoh alat peraga yang sederhana yaitu leaflet, model buku bergambar, poster, spanduk, boneka wayang dan sebagainya. Alat peraga digunakan dengan tujuan:

  1. Sebagai alat bantu dalam penyuluhan
  2. Untuk menimbulkan perhatian terhadap suatu masalah
  3. Untuk mengingatkan suatu informasi
  4. Untuk menjelaskan fakta-fakta, prosedur, tindakan.

Sebelum pustakawan memberikan penyuluhan kepada masyarakat perlu juga seorang pustakawan mengembangkan sikap-sikap yang baik seperti:

  1. Mengenal masyarakat pengguna
  2. Luwes dalam melayani
  3. Mengetahui kemauan pengguna
  4. Mempromosikan produk layanan
  5. Melayani sampai tuntas
  6. Tidak memkasakan kehendak
  7. Melayani dengan wajah ceria
  8. Menjamin kerahasiaan
  9. Mau mendengarkan keluhan
  10. Tidak berprasangka negatif
  11. Mengucapkan terima kasih

Pustakawan perlu merencanakan dalam menggunakan alat peraga tersebut. Semua alat peraga yang digunakan berguna untuk memberikan informasi. Informasi disampaikan dengan bahasa yang jelas dan lugas mengingat tipe masyarakat yang beragam. Pustakawan juga perlu memperhatikan hal-hal saat akan bersosialisasi dengan mayarakat, seperti:

  1. Senyum adalah lebih baik, untuk mencari simpati
  2. Tunjukkan perhatian bahwa hal yang akan dibicarakan itu adalah penting
  3. Pandangan mata hendaknya ke seluruh pendengar agar mereka tidak kehilangan kontrol
  4. Gaya bicara hendaknya bervariasi agar pendengar tidak bosan dan tidak mengantuk
  5. Ikut sertakan para peserta dan berikan kesempatan untuk memegang dan mencoba alat peraga itu
  6. Bila perlu berikan selinagn humor, untuk menghidupkan suasana.

Dari semua hal ini perlunya seorang pustakawan yang aktif di masyarakat. Paling tidak masyarakat disekitar kampus STIKes Panti Rapih. Pustakawan sangat berperan dalam membantu masyarakat untuk selektif dalam memberikan informasi yang benar terutama informasi yang berhubungan dengan kesehatan.

IV.  Kesimpulan

Pustakawan yang kekinian harus mau dan bisa mengikuti arus perkembangan informasi yang begitu pesat. Derasnya arus informasi juga harus di imbangi dengan berkembangnya layanan yang diberikan oleh perpustakaaan melalui pustakawan. Layanan perpustakaan harus bisa menjangkau masyarakat luas. Pustakawan harus pro aktif untuk mempromosikan perpustakaan ke khalayak luas. Banyak media promosi yang dapat dilakukan. Alat peraga sederhana yang bisa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari bisa kita pakai sebagai media mempromosikan perpustakaan.

V.  Daftar Bacaan

Rachman Hermawan, 2006, Etika Kepustakawanan: suatu pendekatan terhadap kode etik pustakawan Indonesia, Jakarta: Sagung Seto

Soekidjo Notoatmodjo, 2017, Promosi Kesehatan & Ilmu Perilaku, Jakarta: Rineka Cipta

Sulisyto-Basuki, 1994, Pengantar Ilmu Perpustakaan, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

 

Oleh; Isniawati Prayitno, A.Md (Pustakawan STIKes Panti Rapih)

No Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *